1. Analisa Karakter
Antareja yang saya buat disini yaitu dengan model yang biasa kita sebut chibi. Model chibi berasal dari Jepang yang artinya kecil atau pendek. Tapi saya ingin memakai model chibi ini di dalam perwayangan Indonesia agar terlihat sedikit berbeda dan terkesan lebih lucu. Namun, aksesoris-aksesoris yang dipakai tetap berasal dari Indonesia.
Di dalam pewayangan, Antareja ini sendiri adalah seorang pemuda yang terlahir dengan tubuh bersisik karena dia adalah seorang yang berketurunan ular. Tapi disini saya tidak menggambarkan Antareja yang tubuhnya bersisik. Saya menggambarkan lewat ikat pinggang yang dipakainya yang melambangkan sisik itu sendiri.
2. Stereotype dan Archetype
Stereotype
Antareja merupakan keturunan dari manusia dan dewi bangsa ular. Antareja mempunyai sifat yang pendiam dan pemalu. Antareja juga mempunyai kesaktian yang membuat dia kebal terhadap berbagai senjata juga mempunyai kesaktian yang dapat berjalan di dalam bumi.
Archetype
Antareja dibesarkan oleh ibunya Dewi Nagagini. Dia juga mempunyai sifat yang penyayang dan bijaksana. Antareja juga tidak dapat dibunuh oleh senjata apapun. Tetapi pada akhirnya dia mati karena menjilat telapak kakinya sendiri.
3. Data Verbal
Antareja adalah putra pertama dari Bima, hasil perkawinan dengan Dewi Nagagini, putri dewa bangsa manusia-ular Sang Hyang Antaboga. Di buku ini diceritakan tentang tokoh ini memiliki perawakan seperti Gatotkaca, namun dengan kulit berwarna hijau kebiruan dan bersisik. Antareja memiliki kesaktian yang sangat ditakuti di dunia wayang. Sifatnya penyendiri, pendiam, namun tetap bijaksana. Karena keturunan dari bangsa ular, dia menjadi raja dunia bawah tanah memimpin makhluk melata.
Diceritakan bahwa Bima meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini, Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta
Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan menggunakan Napakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain adalah Subadra istri Arjuna.
Tiba-tiba muncul Gatotkaca menyerang Antareja. Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain.
Antareja dan Gatotkaca gembira atas pertemuan tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu Burisrawa.
Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sumbadra Larung
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Anatareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan di dalam bumi.
Antareja memiliki sifat jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Pencipta. Ia menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda. Setelah dewasa Anantareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda.
4. Data Visual
| |
Antareja Solo | | | | | |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
|
|
Antareja Yogya |
|
Sumber:
http://kurniakurnia.blogspot.com/2007/10/gatotkaca-antareja.html
http://tembi.org/wayang/20110325-Antareja.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Antareja